Tentang Teh Oolong dan OTPP
Di Jepang, teh oolong adalah minuman yang akrab diminum sehari-hari. Jika Anda mendengar kata "teh oolong", Anda mungkin membayangkan minuman teh hangat. Namun di Jepang, teh oolong siap minum dalam kemasan botol - umum dikonsumsi dalam kondisi dingin - biasa dinikmati di rumah, saat perjalanan, dan sebagai pendamping makanan lezat.

Teh oolong, teh hitam, dan teh hijau, semuanya berasal dari pohon teh yang sama
Teh memiliki variasi jenis yang banyak dan terkadang membuat bingung. Ada yang menyebutkan jumlahnya lebih dari 1.000 jenis. Namun, semua teh ini berasal dari satu jenis pohon teh yang sama, yakni Camellia sinensis, anggota famili Theaceae. Nah, dari mana munculnya perbedaan di antara teh? Jawabannya terletak pada perbedaan tingkat fermentasi (*2) dalam proses pengolahan daun teh. Sebagai contoh umum, teh hitam mengalami fermentasi secara penuh, sementara teh hijau tidak mengalami fermentasi sama sekali. Teh oolong adalah teh semi-fermentasi yang populer berkat tingkat fermentasinya yang istimewa. *2 Istilah "fermentasi" pada laman ini merujuk pada reaksi kimia seperti oksidasi, yaitu interaksi daun teh dengan oksigen
Teh oolong dengan
semi-fermentasi
Teh hijau
dengan fermentasi 0%Teh hitam
dengan fermentasi 100%
Bagaimana Teh Oolong Dibuat
Teknik dan proses pembuatan teh oolong dikembangkan melalui sejarah yang panjang dan keahlian yang teruji sehingga dapat menghasilkan aroma terbaik dan cita rasa terkaya dari daun teh. Terdapat 6 proses penting, mulai dari pemetikan daun teh segar berkualitas tinggi pada pagi hari yang cerah, diikuti proses fermentasi yang cermat, hingga pemanggangan dan pengeringan akhir. Rangkaian proses tersebut sangat penting untuk menghasilkan cita rasa teh oolong yang begitu kaya dan lembut.

- Pelayuan dengan panas matahari
- Daun teh oolong hampir selalu dipetik saat pagi hari yang cerah. Daun yang telah dipetik dilayukan dengan panas matahari pada hari yang sama untuk mengaktifkan enzim-enzim yang berguna dalam proses fermentasi selanjutnya.
- Pelayuan di dalam ruangan
- Daun teh dipindahkan ke keranjang bambu dan digoyang-goyangkan agar daun teh menjadi layu untuk membantu proses fermentasi. Proses ini bertujuan untuk menfermentasi tepi daun teh.
- Dikeringkan dengan oven
- Daun teh yang telah terfermentasi, kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam oven. Panas akan menghentikan aktivitas enzim daun secara bertahap pada saat proses semi-fermentasi.
- Menggulung daun teh.
- Proses menggulung daun teh dengan cara mengulir dan menekannya adalah upaya khusus untuk membentuk cita rasa dan aroma teh oolong
- Menggulung daun teh dengan kain hingga membentuk bola
- Di beberapa area, daun teh dibungkus dengan kain dan kemudian diulir dan ditekan hingga berbentuk bola, untuk menghasilkan cita rasa yang lebih kaya dan lebih lembut, dan aroma yang istimewa and impresif.
- Pengeringan dan pemanggangan terakhir
- Setelah proses pengeringan secara perlahan, produk akhir pun telah jadi.
Polifenol Terpolimersasi
Teh Oolong
Oolong Tea Polymerized Polyphenols alias Polifenol Terpolimerisasi Teh Oolong (OTPP) adalah zat alami yang diekstrak dari daun teh oolong dan termasuk kategori polifenol teh oolong yang tidak terdapat pada jenis teh lainnya. Polifenol istimewa ini terbentuk dari pengikatan (polimerasi) katekin selama proses fermentasi daun teh.

- OTPP dalam teh oolong membantu
mengurangi penyerapan lemakManfaat Utama Teh Oolong dan OTPP - Momen Bersama Teh OolongOTPP untuk Gaya Hidup Sehari-hari
